jaemren
NSFW, mature content, kissing, fingering, anal sex, TYPO! MINOR AWAS YA! dan segala dosa ditanggung masing-masing! wqwq
“Mas, handuk. Yang bener.”
“Yang, kan nanti dipake mandi lagi”
“Mandi mulu, tagihan air noh mahal sekarang” sambil mengomel lucu, tangan Renjun sibuk merapikan ranjang yang akan mereka jadikan tempat istirahat.
Jaemin peluk suami lucunya dari belakang, dia dekap erat tubuh itu, sambil di goyangkan ke kanan dan ke kiri, “Kamu ih, jangan lucu-lucu dong.”
Renjun hentikan aktifitas nya sejenak, dahinya mengernyit, ‘emang aku ngapain?’. Lalu lanjut merapikan ujung kasur.
“Yang”
“Hm”
“Mau kfc”
“Mau disini apa di dapur?”
Hah, tumben
Jaemin kendurkan sedikit pelukannya. Badan Renjun tiba-tiba berbalik menghadapnya, lengannya dia kalungkan di leher yang lebih tinggi. “Aku baru masak nasi. Ayamnya juga masih anget kok. Kalo mau makan disini aku ambilin.”
Kampret
Jaemin jatuhkan wajahnya di bahu Renjun, maju ke arah leher dan mengigit kecil kulit mulus di hadapannya. Jaemin rasa suaminya tidak perlu dia beri penjelasan tentang kfc apa yang dia maksud. Lebih baik langsung praktek saja kan.
Gigitan kecil tadi berubah jadi hisapan, sambil lidahnya ikut berkerja menjilati bekas hisapannya. Tangan kirinya masuk ke dalam kaos longgar suaminya. Menyentuh punggung yang terasa halus di bawah tangan besarnya, kulit yang di rawat dengan biaya double, karena, yaaa, suaminya kan dua. Jadi perawatan nya bukan recehan. Dan tangan kanannya nya masuk ke celana belakang, menembus celana dalam Renjun dan memberi remasan di pantat bersisi yang tidak kalah lembut itu. Semua yang ada di diri Renjun memang menakjubkan baginya.
“Eughh.. mas, ngga jadi makan?”
Renjun hanya bisa meremas bahu suaminya. Rangsangan yang dia dapat, di tambah aroma sabun dan shampo yang terasa sangat segar dari tubuh Jaemin, membuat Renjun menjadi pening juga. Tidak ada jawaban dari pertanyaan Renjun. Dan sekarang bibirnya sudah menjadi santapan lezat untuk Jaemin.
Ciuman kali ini terasa lebih brutal namun tetap intens. Jaemin kecap setiap sisi dari bibir Renjun. Memainkan lidahnya agar bibir suami manisnya terbuka. Dan selamat datang. Hisapan baru Jaemin telah dia temukan. Saling bermain lidah, saling menghisap, berciuman seolah tiada lagi hari esok.
Dua jari kiri Jaemin, telunjuk dan tengah, dia bawa ke arah mulut Renjun. “Kulum sayang” dan dengan patuh Renjun masukkan kedua jari itu ke mulutnya. Membasahi nya dengan air liur miliknya. Perlahan, tanpa saling menjauhkan diri, tubuh Renjun sudah terbaring di ranjang. Dengan jari yang masih ada di mulutnya.
“Cukup”
Sungguh. Suara suaminya ketika sedang di selimuti kabut nafsu benar-benar membuat Renjun bungkam. Padahal kalau di kehidupan sehari-hari, bisa kita lihat kalau Renjun cukup mendominasi. Yaa, walau kadang mendominasi untuk hal-hal aneh atau yang di rasa di luar nalar.
Jaemin turunkan celana beserta dalamnya sekaligus. Tidak mau membuang waktu. Dia lebarkan kedua kaki Renjun, dia usapkan jari yang sudah basah karena air liur milik suaminya tadi di sekitar lubang yang terlihat berkedut itu. Satu jarinya masuk, dan jari satunya lagi bermain di sekitarnya.
“Mas..Ahh..Jaemh..”
Seperti biasa, Jaemin selalu bermain pelan, dia masukan kedua jarinya di anal suaminya pelan, dan di keluarkan lagi dengan sama pelan nya. Membuat Renjun hampir gila karena sensasi yang dia rasakan.
“Jaemnh.. jangan pelan-pelan ih.. Ahh”
“Hm? Mau coba main kaya Jeno, tapi bedanya kali ini mainnya sama aku. Hm?”
Renjun menggeleng ribut. Cukup ada satu Jeno. Dan Jaemin cukuplah jadi dirinya sendiri.
“Aku mau di atas” Renjun utarakan keinginan dengan susah payah. Jari di dalamnya sudah ada empat. Padahal yang di beri pelicin tadi hanya dua. Ahh gila rasanya
“Yakin kamu yang?” dan di jawab dengan anggukan patah-patah oleh Renjun.
Posisi Renjun sekarang sudah duduk di pangkuan Jaemin yang duduk menyandar di kepala ranjang. Dengan baju, celana, dan sebagainya yang sudah hilang dari tempatnya. Milik Jaemin sudah licin oleh pelumas, begitu juga dengan lubang Renjun. Sudah siap masuk dan mulai inti acara.
“Mas, tapi kamu yang masukin”
“Ngga totalitas dong sayang kalo tetep aku yang masukin”
“Cepet ih”
Jaemin menghela nafas sejenak. Dia pegang kejantanannya, dan dia kocok sebentar. Renjun sudah siap mengangkat tubuhnya sedikit, dengan tangan kanan yang bertumpu ke belakang di paha suaminya, dan tangan kiri di bahu Jaemin. Dengan pelan, Renjun turunkan badannya, penis besar itu perlahan-lahan masuk ke dalam dirinya.
“Eughh..”
Masuk dengan lancar. Renjun maju mundur kan pinggulnya. Terlalu lambat bagi Renjun. Tapi Jaemin suka.
“Mas”
Yang di panggil masih sibuk mengunyah nipple kiri Renjun.
“Capek”
Acara kunyah mengunyah Jaemin dia akhiri dengan jilatan di nipple lucu itu. Dia tatap wajah kuyu suaminya. Dan tertawa geli, “Kamu ya, baru masuk masa udah capek”
Renjun dekatkan wajahnya, bibirnya dia posisikan di depan bibir Jaemin. Dia beri kecupan kecil disana, “Kamu aja ya yang gerak, aku baru inget kalo besok aku ada janji sama gopar mau main gundu”
“Terus, hubungannya apa?”
“Nanti aku kecapekan trus jadi ngga fokus dong mainnya”
Cukup. Jaemin hentakan pinggulnya ke atas dengan keras.
“AAHH..Jaemh”
Posisinya dia ubah, dengan Renjun yang sekarang berada di bawahnya. Kali ini dia berniat akan bermain sedikit lebih lama dari biasanya. Biar saja, besok suami kecilnya ini tidak fokus bermain gundu dengan bocil bocil di komplek nya.