1 + 2 = norenmin

cw // NSFW/ADEGAN DEWASA ALIAS EUWE, sex , hayo bocil bocil awas yaaa


Sejujurnya, Renjun benar-benar kesal pada kedua suaminya.

Malam Jum'at seperti ini harusnya bisa digunakan untuk mempererat ikatan antar suami. Seperti, ya.. kalian tau 'kan.

Apalagi sekarang hujan. Hufftt, rasanya makin lengkap saja penderitaan Renjun. Dia butuh kehangatan sekarang juga. Selimut baru yang dia pakai saat ini kurang mampu menghangatkan tubuhnya.

Ahh..

Tiba-tiba pikirannya jadi melayang kemana-mana. Dia mengigit gigit bibirnya atas bawah. Membayangkan salah satu suami tampannyalah yang mengigit bibirnya. Bukan malah dia gigit sendiri. Renjun menghela nafas.

‘Lama sekali’, Renjun lihat jam besar yang menempel di dinding ruang tamunya. Suami-suami nya bilang mereka akan segera pulang, tapi hampir 30 menit, dan belum dia lihat salah satu dari mereka masuk dari pintu rumah mereka. Padahal Renjun sudah menyiapkan air hangat. Supaya mereka bisa langsung membersihkan diri dan segera—

“Aku pulang.”

Panjang umur

Jaemin first win. Melepas sepatu kerjanya dan melangkah ke arah suara geraman kecil dan lucu yang masuk ke gendang telinganya. Disana, suami lucunya sedang duduk dengan selimut yang membungkus dirinya dan hanya menyisakan wajah cantiknya saja. Wajahnya di tekuk, namun bibirnya mengerucut lucu dengan suara aneh yang keluar dari sana.

“Kasihan banget suaminya Mas Jaem sendirian. Sini peluk dulu” tubuh squishy Renjun langsung masuk ke pelukannya. Jaemin kencangkan dekapannya, dia cium pelipis Renjun, berpindah ke dahi, pipi, hidung, lalu bibir manisnya. Dia tekan lama bibirnya disana, lidahnya dia keluarkan. Dia jilat jilat kecil bibir manis di depannya, seperti seseorang yang menjilat es krim.

“Aku pulang”

Renjun tersenyum senang. Foto imut memang paling manjur untuk membawa kedua suaminya pulang. Dia kecup bibir Jaemin beberapa detik, lalu dia tepuk pipinya pelan, “Ayo mas Jaem mandi dulu.” setelah itu dia hampiri suami satunya. Enaknya punya suami dua. Hehe

Renjun bentangkan kedua tangannya, dan langsung diterima oleh Jeno. Pinggang ramping namun empuk Renjun dia peluk erat, dengan salah satu tangannya meremas pelan pinggang itu. Leher suami kecilnya dia beri kecupan kecupan kecil. Setelah itu dia hirup wangi si lucu. Terasa sangat memabukkan.

“Mau kiss” suara Jeno di lehernya terasa menggelitik. Dia angkat wajahnya suaminya dengan kedua tangannya, pipinya dia beri elusan, baru bibirnya maju untuk memberi kiss yang suaminya minta.

Kalau Jaemin tipe yang lembut dan suka menikmati setiap detail yang dia lakukan. Berbeda dengan Jeno. Dia lebih menggebu-gebu dan sedikit keras. Maka saat bibir Renjun sudah ada di depan bibirnya. Tanpa menunggu lama bibir manis itu dia makan. Renjun merasa bibirnya seperti di kunyah. Namun tidak menyakitinya. Pijatan di pinggangnya semakin teratur Jeno lakukan. Sampai kepala bagian belakangnya terhantam sesuatu. Handuk.

“Jen, mending lo buruan mandi sekarang atau gue tinggal.”

Acara mari-memakan-bibir-suamiku kini dengan terpaksa Jeno akhiri. Badan lemas Renjun dia serahkan pada Jaemin.


“Aahh.. Mas!”

Disinilah Renjun sekarang. Terhimpit badan besar kedua suaminya, dengan tubuh bagian atas ketiganya yang tidak tertutup apapun, dan saling menempel. Dengan posisi berdiri didepan ranjang besar mereka, Renjun menguatkan dirinya agar kakinya tetap menapak di lantai. Serangan di depan dan belakangnya amat sangat memabukkan nya.

Jaemin didepannya, dengan khidmat melumat bibirnya. Tangan kanan Jaemin dia lingkaran di pinggang Renjun. Dan tangan kirinya mengelus sekitaran tulang ekor suami kecilnya dengan sensual.

Jeno dibelakang tak kalah sibuk. Punggung dan leher Renjun mungkin sudah ada jutaan warna kemerahan. Tanda gairah yang sudah terlanjur meluap-luap. Puting kanan Renjun dengan telaten Jeno pijat dengan tangan kirinya, kadang di sekitar puting yang sudah tenggang itu di garuk-garuk kecil.

Kejantanan Renjun di genggam sedikit kuat oleh Jeno. Milik Jeno sendiri yang sudah sangat keras menempel erat di belakang. Menggoda belahan pantatnya yang masih tertutup celana dalam tipis yang suaminya belikan.

Renjun menjerit dalam hati. Rasanya dia akan gila.

“Mas..”

“Panggil apa Renjun” suara berat Jaemin makin meremangkan tubuhnya. Telinga kanan kirinya di jilat oleh dua orang yang berbeda. “Panggil Jeno sama Jaemin, sayang.”

Renjun tidak kuat. Katakanlah dia lemah, memang, ini masih pemanasan, dan ditambah suara keduanya suaminya yang sedang di tutupi kabut nafsu membuat Renjun menemui pelepasan pertamanya. Gila. Tangan kanan Jeno terasa basah. Dia beri pijatan di kejantanan Renjun dengan pelan dan teratur, membuat si kecil di depannya melenguh nikmat.

“Jaem, lo duluan aja” Jeno beri ciuman dalam pada Renjun. Sebelum melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah sofa besar yang ada di kamar mereka. Bersiap menikmati tontonan menarik di depannya. Jeno sengaja mengalah pada Jaemin untuk bermain duluan, ya, karena dia sadar, permainannya pasti tidak akan selembut Jaemin. Dia tidak ingin kesayangan merasa terlalu kesakitan.


Jaemin gendong suaminya yang masih menikmati sisa-sisa pelepasannya. Dia rebahkan di kasur dengan lembut. Wajahnya yang sudah penuh dengan peluh dia kecupi. Dengan beberapa jilatan tanpa rasa jijik sedikitpun. Ciumannya turun ke bawah dagu, dia beri hisapan kuat di tempat itu.

“Jaemh..”

“Mau langsung aja, apa mau pemanasan lagi, hm?” Jaemin berbicara di depan puting kanan Renjun. Yang selanjutnya dia rasa mulut hangat Jaemin meraup puting nya. Membuat Renjun membusungkan dada, dan meremas rambut hitam lebat milik Jaemin.

“Jaeminh jaem...langsh..ah.. langsung aja”

Milik Renjun tak henti-hentinya mengeluarkan cairan precum, Renjun sungguh butuh milik suaminya untuk berada di dalamnya sekarang.

Puas mulutnya mengunyah benda kecil di dada suaminya, tangan Jaemin berusaha melepaskan satu-satunya benda yang melekat di tubuh Renjun. Dia kemudian merambat ke bawah, menciumi seluruh tubuh indah di bawahnya. Kedua kaki Renjun dia lebarkan, melihat lubang yang sepertinya tidak sabar menelan miliknya yang sudah mengeras.

“Jen” Jaemin turun dari ranjang untuk melepaskan celananya. Setelah itu dia terima benda yang di lempar oleh Jeno. Pelumasnya. Lubricant

Dia tuang ke tangannya lalu dia oleskan pada kejantanannya. Sisa di tangannya dia oleskan pada lubang anal Renjun. Dia mainkan jarinya di sekitar lubang itu sebentar. Melihat suaminya menggeliat keenakan. Tiga jarinya langsung dia masukkan. Berusaha melonggarkan lubang itu. Di rasa sudah cukup, menu utama sebentar lagi kita dapatkan.

Milik Jaemin sudah ada di depan lubang milik Renjun, dia masukan dengan pelan, sebisa mungkin Jaemin nikmati setiap pijatan dari lubang Renjun di penisnya. Pelan, sampai miliknya benar-benar masuk seluruhnya ke dalam. Setelah itu dia keluarkan lagi, dengan sama pelan nya.

“Eungh..Jaeminhh..” Renjun masih belum terbiasa dengan permainan kedua suaminya yang berbeda itu. Kelembutan dan ritme pelan yang Jaemin mainkan membuat Renjun ingin gila rasanya.

“AAAHH”

Jaemin mulai menghentakkan pinggulnya. Dan langsung mengenai titik terdalam Renjun. Membuatnya berteriak kencang karena nikmat tiada tara.

Permainan Jaemin berjalan dengan lancar. Pelepasannya sempurna seperti biasa. Dia keluarkan miliknya dengan pelan. Menyugar rambutnya kebelakang, dia beri kecupan cinta di dahi dan bibir Renjun. Sebelum beranjak dari tempatnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.


Jeno posisikan dirinya diatas Renjun yang masih mengatur nafasnya. Dia usap bibir yang sedikit terbuka itu, setelah itu dia dekatkan wajahnya, “Masih kuat 'kan, sayang” ucapnya diatas bibir Renjun. Miliknya yang tadi sudah sedikit melemas sekarang kembali tegang hanya karena suara seksi suaminya.

Renjun kalung kan kedua lengannya di leher Jeno. Lidahnya di usapkan pada bibir suaminya. Setelah itu acara makan-memakan mulut itu di mulai kembali. Jeno tidak mau berlama-lama. Dengan melihat adegan panas yang sebelumnya terjadi di sini tadi saja sudah cukup menyiksa nya.

Dia hisap kuat-kuat bibir Renjun. Tangan kirinya bermain dengan pantat kenyal suaminya. Dia remas dengan kuat dan gemas. Pantat favoritnya. Terasa sangat pas di tangan besarnya. Kejantanannya dia gesekan dengan milik Renjun.

“Eughh..”

Tautan bibir mereka Jeno lepas. “Renjun tau 'kan, posisi favorit Jeno.” Renjun anggukan kepala, dan langsung merubah posisinya menjadi tengkurap. Setelah itu dia angkat tinggi-tinggi bokong cantiknya, hingga berada tepat di depan wajah Jeno yang duduk belakangnya. Doggy style , posisi favorit Jeno.

Milik Jeno segera ia beri pelumas. Tidak sabar menggempur lubang yang terpampang di depan matanya. Pantat Renjun terlebih dulu dia beri tanda. Dia hisap kuat sampai warna kemerahan muncul dengan cepat. Baru menu utama bagi Jeno dia dapatkan.

“AAHHH..Jenhh..pelan!”

Sebenarnya lubang Renjun masih sensitif, tapi Jeno dengan tenaga dan stamina yang tidak main-main menumbuknya dengan kuat dan cepat. Tidak seperti Jaemin yang suka dengan sensasi pelan dan sangat pelan, Jeno lebih suka cepat dan langsung saja.

“Ahh..Ren..”

Dorongan pinggul itu semakin cepat, tangannya meremas pinggang Renjun dengan ritme teratur. Membuat Renjun kembali menggila untuk yang kedua kalinya.